3
BENTUK LINGKARAN SETAN
Lingkaran
Setan Kemiskinan Dalam Pembangunan
Pada awal pembangunan di Indonesia, beredar suatu teori yang sangat
terkenal mula-mula dikemukakan oleh seorang ahli ekonomi asal Swedia dan
penerima hadiah nobel untuk ekonomi, Ragnar Nurkse. Teori itu disebut teori
“Lingkaran Setan Kemiskinan”, terjemahan dari “Vicius Sircle of Poverty” yaitu
konsep yang mengandaikan suatu konstellasi melingkar dari daya- daya yang cenderung
beraksi dan beraksi satu sama lain secara sedemikian rupa sehingga menempatkan
suatu negara miskin terus menerus dalam suasana kemiskinan.
Teori itu menjelaskan sebab-sebab kemiskinan dinegara-negara sedang
berkembang yang umunya baru merdeka dari penjajahan asing. Bertolak dari teori
inilah, kemudian dikembangkan teori-teori ekonomi pembangunan, yaitu teori yang
telah dikembangkan lebih dahulu di Eropa Barat yang menjadi cara pandang atau
paradigma untuk memahami dan memecahkan masalah-masalah ekonomi di
negara-negara sedang berkembang, misalnya India atau Indonesia. Pada pkoknya
teori itu mengatakan bahwa negara-negara sedang berkembang itu miskin dan tetap
miskin, karena produktivitasnya rendah. Kerana rendah produktivitasnya, maka
penghasilan seseoarang juga rendah yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan
konsumsinya yang minim. Karena itulah mereka tidak bisa menabung. Padahal
tabungan adalah sumber utama pembentukan modal masyarakat sehingga capitalnya
tidak efisien (boros). Untuk bisa membangun, maka lingkaran setan itu harus
diputus, yaitu pada titik lingkaran rendahnya produktivitas, sebagai sebab awal
dan pokok.
Caranya adalah dengan memberi modal kepada pelaku ekonomi. Modal
tersebut berasal dari utang luar negeri. Dari sinilah maka pemerintah terjebak
dari teori itu. Dengan alasan tidak memiliki modal rupiah atau devisa, maka
pemerintah melakukan utang luar negeri. Dalam wacana selanjutnya berdasar
pengalaman negara-negara sedang berkembang muncul teori
mengkoreksinya. Menurut kami untuk memutus lingkaran setan kemiskinan dari
sisi supply yaitu dengan meningkatkan produktifitas yang rendah tersebut
sehingga penghasilan yang mereka dapat bisa meningkat , dengan meningkatnya
penghasilan mereka maka sebagian dari penghasilan tersebut dapat mereka tabung,
denagn menabung maka investasi akan meningkat dan modal akan menjadi efisien
(tidak boros).
Untuk bisa membangun, maka lingkaran setan itu harus diputus, yaitu
pada titik lingkaran rendahnya produktivitas, sebagai sebab awal dan pokok.
1. Dari sisi Penawaran (supply) yaitu :
Caranya adalah dengan memberi modal kepada pelaku ekonomi. Modal
tersebut berasal dari utang luar negeri. Dari sinilah maka pemerintah terjebak
dari teori itu. Dengan alasan tidak memiliki modal rupiah atau devisa, maka
pemerintah melakukan utang luar negeri. Dalam wacana selanjutnya berdasar
pengalaman negara-negara sedang berkembang muncul teori mengkoreksinya.
Menurut kami
untuk memutus lingkaran setan kemiskinan dari sisi supply yaitu dengan
meningkatkan produktifitas yang rendah tersebut sehingga penghasilan yang
mereka dapat bisa meningkat , dengan meningkatnya penghasilan mereka maka
sebagian dari penghasilan tersebut dapat mereka tabung, denagn menabung maka
investasi akan meningkat dan modal akan menjadi efisien (tidak boros).
2. Dari sisi Permintaan (demand)
Berawal dari pendapatan yang rendah sehingga berdampak kepada penawaran
yang rendah, maka investasi menjadi menurun sehingga modal tidak efisien. Hal
ini berdampak kepada produktifitas yang rendah.
Menurut kami
untuk memutus lingkaran setan kemiskinan dari sisi demand yaitu dengan
meningkatkan pendapatannya. Hal ini akan berdampak kepada permintaan meningkat
dan investasi juga meningkat maka modal menjadi efisien. Dengan demikian
produktifitas dapat meningkat.
3. Dari sisi keterbelakangan sumber daya alam
dan manusia
Berawal dari keterbelakangan sumber alam dan manusia sehingga menjadi
Negara keterbelakangan maka mengakibatkan sumberdaya pembangunan dan sumber
daya alamnya menjadi rendah.
Menurut kami
untuk memutus lingkaran setan kemiskinan dari sisi keterbelakangan sumber alam
dan manusia yaitu dengan memutar keterbelakangan itu sendiri , dengan begitu
negara tidak keterbelakang.
0 comments:
Post a Comment